Rima hidupku
replika diriku.. seolah membayang semu..
bagaikan cermin yang memantulkan bentuk asli ..
membiarkanku dalam kebingungan mencari tau siapa aku..?
kebodohan yang menguntitku, kemalasan yang menemaniku..
begitu setianya hingga ku terjauhkan dari pahitnya realita
yang sejatinya mengajakku meraih mimpi..
pahit yang sebenarnya berbuah manis..
pahit yang menyembuhkan
bukan manis yang terkecap sebagai umpan tuk masuk kedalam jurang kehancuran..
tapi egoku sulit tuk ku kalahkan..
dalam diam sesungguhnya aku merintih
menyesali segalanya..
mengapa tak dari dulu ku sadari betapa bodohnya aku
membiarkan waktu berlalu tak bermakna
“tak ada kata terlambat..”
Begitu orang yang menyayangiku mendorongku..
Hingga ku coba tuk bangkit dan menyibak gelap..
Mencari sedikit celah cahaya tuk ku terobos
Walau kadang berakhir sifer.. nihil.. kosong..
Dan serasa asaku mencabik-cabik anganku..
Kesal akan sendi-sendi kehidupan yang kulalui
Begitu terjal dan kasar..
jika waktu adalah sebuah alat tuk membeli kehidupan
pastilah aku orang yang berumur pendek
pastilah aku manusia yang mati tak berarti..
mati tak terkenang..
bukan menjauh tapi mendekat..
bukan mengelak tapi merengkuh
mendekat dan merengkuh nyata ini..
karena ini garis hidupku..
replika diriku.. seolah membayang semu..
bagaikan cermin yang memantulkan bentuk asli ..
membiarkanku dalam kebingungan mencari tau siapa aku..?
kebodohan yang menguntitku, kemalasan yang menemaniku..
begitu setianya hingga ku terjauhkan dari pahitnya realita
yang sejatinya mengajakku meraih mimpi..
pahit yang sebenarnya berbuah manis..
pahit yang menyembuhkan
bukan manis yang terkecap sebagai umpan tuk masuk kedalam jurang kehancuran..
tapi egoku sulit tuk ku kalahkan..
dalam diam sesungguhnya aku merintih
menyesali segalanya..
mengapa tak dari dulu ku sadari betapa bodohnya aku
membiarkan waktu berlalu tak bermakna
“tak ada kata terlambat..”
Begitu orang yang menyayangiku mendorongku..
Hingga ku coba tuk bangkit dan menyibak gelap..
Mencari sedikit celah cahaya tuk ku terobos
Walau kadang berakhir sifer.. nihil.. kosong..
Dan serasa asaku mencabik-cabik anganku..
Kesal akan sendi-sendi kehidupan yang kulalui
Begitu terjal dan kasar..
jika waktu adalah sebuah alat tuk membeli kehidupan
pastilah aku orang yang berumur pendek
pastilah aku manusia yang mati tak berarti..
mati tak terkenang..
bukan menjauh tapi mendekat..
bukan mengelak tapi merengkuh
mendekat dan merengkuh nyata ini..
karena ini garis hidupku..
No comments:
Post a Comment